Kata Pesan

SELAMAT DATANG DI DUNIA CERPEN KARYA SISWA MAN TULUNGAGUNG 1

Selasa, 21 Februari 2012

BBMBBE


Karya Astutik
Guru Geografi MAN Tulungagung 1
           

            Ragil nama gadis kecil hitam manis yang masih duduk di bangku SMP.... dengan semangat dan tak mengenal  lelah dia selalu berusaha membantu ibunya jualan…..dia selalu di suruh ibunya belanja………
Ragil mempunyai tujuh saudara,enam perempuan satu laki-laki
“Gil…tolong belanjakan ibu nak….”Iya buk”jawab Ragil dengan penuh hormat,catatan sudah di genggamnya dengan tubuh mungilnya dia  tak pernah mengeluh walau tiap hari dia mengayuh sepeda jengkinya,dia anak yang cerdas dan penurut. Di tengah jalan dia selalu di ganggui  seorang pemuda di kampungnya…”Gil…darimana….” tanya Mas Bima “Anu  mas dari belanja di suruh ibuk” jawab Ragil dengan rasa takutnya..Mas Bima itu nama pemuda yang selalu menunggui Ragil kalau Ragil pulang belanja.
          “Sini aku bawakan” suara mas Bima mengagetkannya….”Eh…Mas Bima…darimana kok tiba-tiba ada di belakang “tegurnya dengan gugup    “Sengaja kok aku nunggui  kamu sejak tadi” jawab Mas Bima dengan santainya.Mas Bima terus mengiringi Ragil dengan sepeda turunggonya,tanpa ada beban dan rasa malu walau berpuluh mata memandangnya.”Mas malu aku..tuh lihat orang-orang pada memperhatikan kita” seloroh Ragil dengan jengkelnya.”Biar aja emang  gue pikirin”jawab Mas Bima sambil terus meledek Ragil.Sepeda jengki terus di kayuhnya dengan sekuat tenaga,Ragil terengah-engah karena takut di kejar Mas Bima.” Kok lama to Gil wong belanja gitu aja” tiba-tiba ibunya muncul dari tokonya karena mendengar krengitan sepeda Ragil pertanda Ragil datang. “Iya buk,tokonya antri” jawab Ragil sambil membela diri.
“Ya sudah ,masuk sana istirahat  saja dulu” suruh ibunya karena kasihan melihat Ragil berpeluh….
Begitu tiap hari kegiatan Ragil setelah pulang sekolah kalau nggak belanja ya belajar..Setiap hari pula gadis ini di hantui rasa takut karena setiap lewat depan rumah Mas Bima setiap kali pula digangguinya.
Gadis manis yang lewat tak lain dan tak bukan sosok mungil yang bernama lengkap Ragil Gandari,gadis manis yang menjadi idola di kampungnya.,dan Bima Dirgantara jejaka kampung  yang masih duduk di bangku SMA itu selalu menunggunya.
“Cewek….cewek…..suit..suit…” itu yang di ucapkan Mas Bima kalau ketemu Ragil sambil  kedua jarinya di taruh di mulutnya.
               Ujian akhir untuk SMP berlangsung.Ragil ikut ujian tahun ini…hari yang di tunggu-tunggu semua murid klas 3 SMP tiba..Pengumuman telah di pampang di papan…Ragil lulus dengan nilai yang memuaskan,harapan Ragil tercapai..Ragil melanjutkan sekolah di sebuah SMA favorit  di kotanya.
Gadis kecil itu kini menginjakkan kakinya di sebuah SMA bergengsi  di kota marmer itu.Hari demi hari dilaluinya dengan penuh semangat.” Gil …kamu masuk di SMA mana” tanya Mas Bima saat ketemu Ragil di warung sebelah   “ Anu  mas..aku masuk di SMA  I “  Woooow..   hebat dong  “ sahut Mas Bima   “ Ya iyalah..,siapa dulu” katanya dengan bangga  .Hubungan Ragil dengan Mas Bima semakin akrab hingga tak terasa waktu berjalan tanpa terasa.Ragil sudah duduk di klas 2 SMA .” Gil…ambil jurusan IPA apa IPS” tanya Mas Bima saat ketemu.” IPS mas…wong aku bodoh kok kimia,fisika” jawab Ragil merendah  “ Ya ngak apa-apa…bagus juga kok” sahut Mas Bima setengah memberi suport  Ragil.
             Cinta monyet terjalin antara Ragil Gandari anak seorang pedagang dan Bima Dirgantara anak seorang pensiunan  .Bima yang ngebet mencintai Ragil…tapi Ragil nggak berani  mengutarakan juga…jinak-jinak merpati…Tiap hari Bima selalu mendekati Ragil dan berusaha untuk mencuri hatinya,Bima tipe lelaki yang pantang menyerah walaupun Ragil sudah berteman akrab dengan Rahman jejaka kampung itu juga. Jangan di sebut  Ragil Gandari kalo nggak bisa taklukkan para jejaka di kampungnya.Dia menjadi ketua perkumpulan muda-mudi di kampunya,dia supel dan pandai  bicara jangan heran kalau banyak jejaka yang menaruh hati padanya.  Dia lincah dan gesit cewek idola di kampungnya.Bima selalu mencari Ragil,pura-pura dia ke warung sebelah rumah Ragil,padahal sebenarnya dia mencari Ragil siapa tahu Ragil berada juga di warung itu.Begitu tiap hari tanpa patah semangat.Ragil kadang bingung kalau kebetulan di warung itu ada Bima dan Rahman kedua jejaka yang sama-sama menaruh hati pada  Ragil.Waduh..celaka..gumam Ragil dalam hati ketika dia melihat keduanya sama-sama berada di warung itu.Siapa yang mesti aku perhatikan duluan…tanya Ragil dalam hati.” Gil,besuk jalan pagi ya” suara Mas Bima mengagetkannya”Insya Allah ,kalo aku ada waktu” jawab Ragil
Padahal Ragil selalu ada waktu buat Bima,diam-diam Ragil tertarik sama sosok Bima.Hampir tiap pagi mereka jalan pagi,Ragil bersepeda sedangkan Bima lari-lari kecil,,bak orang yang di mabuk cinta begitu yang di lakukan mereka.Asal sudah bertemu mereka senang……….
            Tahun ketiga berjalan Ragil sudah duduk klas 3 SMA ,sudah harus persiapan untuk ikut ujian nasional,waktu benar-benar di manfaatkan untuk belajar.Bima kelabakan gadis yang selalu lewat di depan rumahnya tak terlihat lagi.Akhirnya Bima ingat bahwa Ragil belajar dalam rangka ujian nasional.
Seminggu ragil menjalani ujian nasional………………….persiapannya betul-betul matang,dia tidak ingin mengecewakan harapan orang tuanya….Penantian yang panjang membikin Ragil tidak tenang…Pengumuman hasil ujian..yah itulah yang di tunggu Ragil………….”Gil…kamu lulus”begitu tiba-tiba suara itu muncul dari ruang klas 3 IPS 3,ternyata suara Yasmin teman akrab Ragil di SMA itu ,.Ragil bersikap biasa saja tidak terlalu gembira,karena Ragil yakin dia pasti lulus.” Gil,kamu mau kuliah di mana “tanya Lili teman Ragil yang ber etnis Tionghoa…”Belum tahu”jawab Ragil dengan lesu….Ragil berfikir mampukah orang tuanya membiayai kuliahnya nanti..Begitu seterusnya bertanyaan itu berkecamuk di benak si Ragil gadis yang mulai tumbuh dewasa itu .Ragil pulang dengan terus menyusuri  trotoar dengan wajah tertunduk lesu sampailah dia di tempat halte bis.
         “Gimana hasilnya Nak” tanya ibu Ragil sebelum Ragil masuk rumah..karena ibunya tahu kalo hari ini pengumuman hasil ujian….”Alhamdulillah Ragil lulus buk” jawab Ragil tanpa ekspresi”Tapi kenapa kamu murung,kok nggak ceria seperti biasanya “berondong ibunya…”Nggak apa-apa “jawab Ragil sambil ngeloyor masuk rumah dan langsung masuk kamarnya.Dia langsung merebahkan diri,sambil pikirannya menerawang  jauh  .Sejuta pertanyaan berkecamuk dalam benaknya,mampukah ibuku yang seorang janda membiayai aku kuliah…begitu yang di pikirkan Ragil

Ragil ingat dengan Mas Bima..kemana dia…….  kok aku lama nggak ketemu..begitu  gumamnya dalam hati.selidik punya selidik ternyata  Bima mengikuti pendidikan kepolisian. Hampa rasanya hidup Ragil tanpa ada lelaki yang sering nggodai………..
Ragil bertekad harus kuliah apapun yang terjadi ….tes demi tes dijalani dengan tekun dan selalu berdoa semoga yang di harapkan terkabul……..Koran…ya koran itulah sarana yang di pakai PT untuk menyampaikan pengumuman SIPENMARU  nama waktu itu………..Ragil selalu gemetar saat mencari nama yang berjejer di koran itu Ragil langsung berjingkrak saat matanya menemukan tulisan RAGIL GANDARI,  ya nama itu termasuk yang di terima Perguruan Tinggi  Negeri di Kota Pahlawan.
               Ragil Gandari sudah harus menjalani hidup jauh dari orang tuanya,dia anak yang mandiri…Termenung Ragil duduk di tempat kosnya..memikirkan kemana Mas Bima sekarang berada…………Tak terasa Ragil sudah semester  3……Ada kabar dari Mas Bima katanya mau cuti,,,,,,,,karena Mas Bima punya saudara di kota pahlawan maka dia cuti di kota itu,tempat Ragil kuliah, Ragil mendatanginya bersama mbak Tyas teman kuliah Ragil.Karena lama nggak ketemu Ragil bingung harus ngomong apa sama Mas Bima.” Heh…kok diam” sapa Masa Bima sambil nyolek tangan Ragil,
“Nggak pa pa kok mas” jawab Ragil sambil tersipu malu.” Naik apa tadi” tanya mas Bima dengan penuh heran….” Ya angkotlah..masak jalan kaki sih” jawab Ragil sekenanya. Mereka bertiga ngobrol dengan santainya” Dah ya mas,aku balik ke kos-kosan dulu” pamit Ragil karena masih ada kuliah yang harus dia ikuti…” Ya…ya “jawab Mas Bima dengan penuh semangat
Hubungan Ragil sama Bima semakin terjalin erat….tapi petaka datang ketika SK penempatan Bima yang di luar Jawa.Nasib…nasib ..gumam Ragil setelah mengetahui kalau Mas Bima nggak ada lagi di Jawa…..
“Gil  ada surat buat kamu” teriak teman  kost Ragil ketika ada pak pos datang.Gembira rasanya Ragil ada surat dari Bima buat dia…Begitu hari demi hari dilalui Ragil tanpa mengenal lelah dia tapaki kehidupan di kota pahlawan………..Setiap ada pak pos datang Ragil selalu berharap ada surat dari Bima buat dia…
Lagi-lagi Ragil kecewa ..yang di harapkan nggak pernah muncul lagi…ya sepucuk surat dari  seberang….
            Tahun berganti…sampailah Ragil di wisuda…semua keluarga mengantarkannya…..senang campur haru jadi satu tatkala toga dikenakannya……Ragil harus pulang kampung karena  harus membantu ibunya di rumah.Penantian dan penantian terus di jalani Ragil……Bima ya..sosok Bima yang tak pernah lagi komunikasi ..entah kemana rimbanya…………Setahun  kemudian Ragil di lamar seorang pemuda yang sebelumnya nggak pernah ada komunikasi dengannya…………..Ragil  menurut saja karena faktor usia…….
Akhirnya Ragil memutuskan untuk menikah dengan Yoyok….pemuda kampung sebelah…kenangan  bersama Bima  bermula manis bagai madu kini berakhir bagai empedu,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ingin Menulis?

Bagi siswa-siswi MANTASA GREEN yang ingin menuangkan karya tulisnya, baik cerpen, tulisan ilmiah, dan coretan hati, bisa juga kritik dan saran bisa dikirim ke email: mantasagreen@gmail.com.

Komentar Perasaan